Sarapan
pagi sering dianggap sebagai sesuatu yang tidak diutamakan atau bahkan sering
tidak dilakukan untuk mengawali pagi hari. Banyak yang beralasan karena tidak
punya cukup waktu untuk sarapan dan bahkan ada yang beerpikiran bahwa sarapan
di pagi hari hanya akan menjadikan penyebab dari obesitas.
Yang
menganggap sarapan pagi tidak penting adalah keliru. Riset di Harvard
University AS menunjukkan bahwa orang yang teratus sarapan pagi cenderung tidak
mengalami kegemukan daripada mereka yang melupakan sarapan pagi.
Untuk
lebih jelasnya akan dijelaskan beberapa manfaat sarapan pagi seperti dilansir
dari medis.web.id.
Sarapan dapat memenuhi nutrisi yang
dibutuhkan
Meninggalkan sarapan pagi hari berarti mengurangi
kebutuhan nutrisi dan vitamin yang direkomendasikan. Menu sarapan seperti sereal dengan susu atau yogurt rendah
lemak plus granula akan memberi cukup kalsium dan serat.
Sarapan bisa menurunkan berat badan
Ketika perut dalam keadaan kosong, maka
pembakaran dalam tubuh akan terjadi dengan lambat. Menurut ahli nutrisi penulis buku The F-Factor Diet Tanya
Zuckerbrot, R.D., sarapan pagi setelah perut kosong semalaman dapat
meningkatkan metabolisme, yang artinya pembakaran kalori sepanjang hari menjadi
lebih efisien. Namun Zuckerbrot menekankan bahwa kunci dari
semuanya adalah jenis makanan yang Anda konsumsi. Makanan dengan
kandungan karbohidrat sederhana seperti donat akan membuat glukosa melonjak,
kemudian turun drastis. Ini juga menyebabkan Anda merasa lapar pada jam
11-an.
Intinya adalah konsumsilah makanan yang
mengandung karbohidrat yang kompleks, seperti oatmeal atau roti gandum murni.
Makanan yang kaya akan serat dan rendah gula akan dicerna dengan lambat,
sehingga menghasilkan energi yang konstan dan membuat lebih lama kenyang.
Sarapan tingkatkan kemampuan otak
Ketika asupan karbohidrat dan nutrisi sudah terpenuhi,
maka kemampuan otak dalam berpikir akan menjadi meningkat. Sebuah penelitian
dari para ahli Universitas Swansea Wales membuktikan bahwa pelajar yang sarapan
rata-rata memiliki skor pencapaian sekitar 22% lebih tinggi ketimbang rekannya
yang tidak sarapan. Ketika bangun di pagi hari, sebagian energi dalam bentuk
glukosa dan glikogen telah habis terkuras oleh aktivitas hari sebelumnya.
Menurut para ahli, glukosa merupakan bahan utama yang dibutuhkan oleh otak,
tanpa glukosa, maka anda akan mudah merasa lelah dan berkunang-kunang.
Perlindungan terhadap jantung
Sebuah penelitian mengatakan bahwa wanita sehat yang yang sering melupakan sarapan pagi
selama 2 pekan memiliki kolesterol buruk LDL lebih tinggi daripada mereka yang
menyantap semangkuk serela plus susu di pagi hari. Zuckerbrot menjelaskan, serat dapat mengikat kolesterol dan
mempercepat eksresinya sebelum mencapai pembuluh arteri. Karena hal ini, maka
Harvard Nurses Health mengambil kesimpulan bahwa asupan serat yang tinggi
berhungan erat dengan mengurangi risiko penyakit jantung hingga mencapai 50 persen.
Tips
untuk sarapan sehat :
Sarapan yang baik, setidaknya mengandung
5 gram serat, 1 hidangan kalsium (setara segelas susu / yogurt) plus protein
dan lemak. Kurangi asupan gula sebanyak 6 gram (1 sendok setara 4 gram).
Untuk anda yang super sibuk, maka roti
isi dan susu bisa jadi bekal pribadi anda.
Telur merupakan bahan makanan yang
relatif mudah disajikan dan praktis. Kandungan nutrisi telur seperti vitamin A,
B2, B6, B12, zat besi, kalium, kalsium dan zat lain memang sangat diperlukan
bagi tubuh.
Supaya beraneka macam menu anda, anda
boleh mengonsumsi buah favorit untuk kebutuhan asupan nutrisi bagi tubuh. Jika
memang waktu malam ada waktu senggang, blender saja buah dicampur yogurt atau
susu dan simpan di kulkas untuk dikonsumsi pagi harinya. Namun perlu digaris
bawahi bahwa jangan menggunakan susu maupun yogurt banyak, cukup sedikit saja,
agar perut anda tidak mual.
Bila pagi hari anda selalu merasa lapar,
Zuckerbrot menyarankan agar anda menghentikan makan setelah pukul 20.00 pada
malam hari. Dalam dua atau tiga
pekan ke depan, jam biologis nafsu makan Anda akan berubah. Setiap bangun
pagi hari, Anda akan merasa lapar.
0 komentar:
Post a Comment